Dana Hibah Untuk Kadin Dinilai Salah Sasaran

Belasan koordinator beragam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Ormas datangi kantor gubernur Jawa Timur,  (16/9/2014). Massa mendesak Soekarwo, Gubernur Jawa Timur menghentikan pemberian dana hibah bagi organisasi Kamar dagang dan industri (Kadin) Jawa Timur yang dinilai salah peruntukkan. "Kadin ini kan berisi kumpulan pengusaha, kan tidak logis kalau mereka ini tetap mendapatkan dana hibah," kata Nasiruddin, koordinator Perhimpunan LSM dan Ormas Jawa Timur.
   
Alasan pemerintah provinsi yang memberikan dana hibah untuk membantu program Kadin dalam meningkatkan ekspor dan perdagangan antar pulau dinilai juga tidak mendasar. "Saya kira perlu diperjelas korelasinya tentang hibah dan peningkatan ekspor," ujarnya.
   
Belasan koordinator LSM ini berunjuk rasa sebentar di depan kantor gubernur untuk selanjutnya mereka menemui I Made Sukartha, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Jawa Timur. Dijelaskan Made,  selama ini pemerintah Jawa Timur memang selalu memberikan bantuan dana hibah bagi beragam organisasi termasuk Kadin.

Prinsip pemberian dana hibah, kata dia, dilakukan dengan terlebih dulu meneliti program yang diajukan oleh masing-masing peminta dana hibah. Dari data yang ada, dana hibah yang digelontorkan pemerintah, kata Made, masih relatif kecil karena tiap tahun hanya sekitar Rp10an miliar.

Terpisah, Dedy Suhayadi, Wakil Ketua Kadin Jawa Timur bidang Organisasi mengatakan dana yang diterima Kadin sebenarnya bukanlah dana hibah melainkan dana stimulan untuk peningkatan perdagangan antar pulau dan perdagangan antar negara. "Buktinya saat ini perdagangan antar pulau kita yang tertinggi. Itu adalah salah satu capean dengan beragam pelatihan yang diberikan kadin bagi pelaku usaha kecil kita," kata Dedy. (ssn)

0 komentar:

Posting Komentar